Nutrisi Cukup, Anak pun Sehat dan Bahagia
Gizi.net - KONVENSI Hak Anak (KHA) yang telah diratifikasi pemerintah Indonesia sejak tahun 1990 menyatakan sehat adalah hak anak. Sehat di sini tidak hanya dalam pengertian fisik semata, melainkan juga kesehatan mental-sosial. Kebutuhan untuk menjadi bahagia, dalam hal ini sehat mental dan sosial, juga merupakan hak anak.
Bagaimana orangtua merespon kebutuhan ini? Perlu pengetahuan dan keterampilan orangtua agar anak tumbuh dan berkembang dengan sehat dan bahagia.
Anak yang bahagia, ujar, dr Tinuk Agung Meilany dari RSAB Harapan Kita, adalah anak yang bisa bernyanyi, tertawa, bebas berekspresi, serta tumbuh wajar sesuai kebutuhan dan minatnya. Menurutnya, untuk menjadi anak yang bahagia dan merasa puas pada dirinya sendiri perlu rangsangan yang cukup. Rangsangan ini akan diterima dengan optimal bila tubuh sehat dan hal ini perlu didukung nutrisi yang cukup dan seimbang.
Anak yang sehat, antara lain ditandai dengan aktif, ceria, memiliki selera makan yang baik, serta bisa bermain dan belajar. Berat badan naik setiap bulan dan perkembangan anak sesuai dengan usianya. Tinuk menyebut, agar seorang anak mampu menerima rangsangan dengan optimal, kebutuhan nutrisi atau zat gizi anak harus sejajar dengan pertumbuhan, aktivitas fisik, ukuran badan, energi yang dikeluarkan dan fase sakit.
"Keseimbangan zat gizi yang dikandung dalam komposisi, macam, maupun jumlahnya, harus sesuai dengan kebutuhan menurut berat badan ideal," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar